Alamat Praktek:
Jl. Ciputat Raya. Jl.H.Goden ujung Rt08/011 no.23B. pondok pinang jakarta selatan
tlp :021 98521896 / 93074811 hp.0856-37058277
buka tiap hari ( jam 08.00-22.00 .wib )
melayani pengobatan dengan:
BEKAM
TERAPI LINTAH
AKUPRESUR
RUQYAH
TOTOK AURA
totok perut/ pelangsingan
dan Pijat tradisional, untuk kesehatan dan kebugaran badan.
kami siap menerima panggilan ke rumah anda dengan perjanjian terlebih dahulu
Kisah Bekam
Ketika Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam umrah, beliau membawa juru Bekam, ketika berhaji, beliau membawa juru Bekam, ketika berperang beliau membawa juru Bekam. Suatu ketika Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dan para sahabat diracuni oleh wanita yahudi, yang sempat Bekam selamat, termasuk Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, walaupun sempat jatuh sakit dan beberapa orang sahabat yang tidak sempat Bekam, meninggal dunia pada hari itu.
IMAM GHAZALI RA. BERPENDAPAT, YANG DINUKILKAN DALAM KITAB ”TAYSIRUL FIQH LIL MUSLIMIN MU’ASHIR” OLEH YUSUF QARDHAWI, PADA HALAMAN 235-236 :
“Al Hijamah/Bekam adalah termasuk FARDHU KIFAYAH.
Jika disuatu wilayah tidak ada seorangpun yang mempelajarinya, maka semua penduduknya akan berdosa. Namun jika ada salah seorang yang melaksanakannya serta memadai, maka gugurlah kewajiban dari yang lain. Menurut saya, sebuah wilayah kadang membutuhkan lebih dari seorang, tapi yang terpenting adalah adanya sejumlah yang mencukupi dan memenuhi seukuran kebutuhan yang di perlukan. Jika di sebuah wilayah tidak ada ahli Bekam (Muhtajib), suatu kehancuran siap menghadang dan mereka akan sengsara karena menempatkan diri di ambang kehancuran. Sebab Zat (Allah) yang menurunkan penyakit juga menurunkan obatnya, dan memerintahkan untuk menggunakannya, serta menyediakan sarana-sarana untuk melaksanakannya. Maka dengan meremehkannya berarti sebuah kehancuran telah menghadang”. (www.tukangbekam.com - www.bekam-aku.com)
Definisi Al hijamah/Bekam menurut bahasa : Peristiwa penghisapan darah kotor/rusak dengan alat menyerupai tabung (cupping), serta mengeluarkannya dari permukaan kulit dengan penyayatan (menggunakan jarum lancet steril) yang kemudian ditampung dan dibuang.
”Al Hijamah/Bekam” berasal dari istilah Bahasa Arab yang berarti ”pembuangan darah kotor/rusak” dan bukan ”Al Fashad (Pembuangan darah segar/baik)”.
“Dalam sebuah atsar disebutkan ”Bekam pada saat haus atau lapar itu dapat membantu proses penyembuhan”. Sedangkan jika dilakukan pada saat kenyang dapat menimbulkan penyakit. Karena hal itu akan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
IMAM GHAZALI RA. BERPENDAPAT, YANG DINUKILKAN DALAM KITAB ”TAYSIRUL FIQH LIL MUSLIMIN MU’ASHIR” OLEH YUSUF QARDHAWI, PADA HALAMAN 235-236 :
“Al Hijamah/Bekam adalah termasuk FARDHU KIFAYAH.
Jika disuatu wilayah tidak ada seorangpun yang mempelajarinya, maka semua penduduknya akan berdosa. Namun jika ada salah seorang yang melaksanakannya serta memadai, maka gugurlah kewajiban dari yang lain. Menurut saya, sebuah wilayah kadang membutuhkan lebih dari seorang, tapi yang terpenting adalah adanya sejumlah yang mencukupi dan memenuhi seukuran kebutuhan yang di perlukan. Jika di sebuah wilayah tidak ada ahli Bekam (Muhtajib), suatu kehancuran siap menghadang dan mereka akan sengsara karena menempatkan diri di ambang kehancuran. Sebab Zat (Allah) yang menurunkan penyakit juga menurunkan obatnya, dan memerintahkan untuk menggunakannya, serta menyediakan sarana-sarana untuk melaksanakannya. Maka dengan meremehkannya berarti sebuah kehancuran telah menghadang”. (www.tukangbekam.com - www.bekam-aku.com)
Definisi Al hijamah/Bekam menurut bahasa : Peristiwa penghisapan darah kotor/rusak dengan alat menyerupai tabung (cupping), serta mengeluarkannya dari permukaan kulit dengan penyayatan (menggunakan jarum lancet steril) yang kemudian ditampung dan dibuang.
”Al Hijamah/Bekam” berasal dari istilah Bahasa Arab yang berarti ”pembuangan darah kotor/rusak” dan bukan ”Al Fashad (Pembuangan darah segar/baik)”.
“Dalam sebuah atsar disebutkan ”Bekam pada saat haus atau lapar itu dapat membantu proses penyembuhan”. Sedangkan jika dilakukan pada saat kenyang dapat menimbulkan penyakit. Karena hal itu akan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
THIBBUN NABAWI (USAHA PENYEMBUHAN DARI SEGALA MACAM PENYAKIT) CARA RASULULLAH SHALALLAHU ALAIHI WASSALAM
I. BEBERAPA TERJEMAHAN FIRMAN ALLAH :
I. BEBERAPA TERJEMAHAN FIRMAN ALLAH :
“Dan Kami turunkan Al Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang dzalim (Al Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian” (QS. Al-lsra : 82).
“Hai manusia, sungguh telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhanmu dan sebagai obat penyembuh untuk penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”
(QS. Yunus : 57).
(QS. Yunus : 57).
“Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanaman-tanaman Zaitun, Kurma, Anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan” (QS. An-Nahl : 11).
“Dan tuhanmu mewahyukan kepada lebah : “Dan makanlah olehmu bermacam-macam sari buah-buahan, serta tempuhlah jalan-jalan yang telah digariskan Tuhanmu dengan lancar. Dari perut lebah itu keluar minuman madu yang bermacam-macam jenisnya, dijadikan sebagai obat bagi manusia. Di dalamnya terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau memikirkan” (QS. An-Nahl :68-69).
“Wahai orang-orang yang beriman !. Makanlah dari makanan-makanan yang baik yang telah Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya beribadat kepadaNya” (QS. AI-Baqarah : 172).
“la menghalalkan bagi mereka segala benda yang baik dan mengharamkan segala benda yang buruk” (QS. AI-A’raf : 157).
“Mereka ada bertanya kepadamu dalam perkara khamar dan judi, maka katakanlah bahwa keduanya itu dosa besar, tetapi ada kemanfaatannya bagi manusia, tetapi dosanya lebih besar dari pada manfaatnya itu”
(QS. AI-Baqarah : 219).
(QS. AI-Baqarah : 219).
“Dan apabila aku sakit, maka Dialah (Allah) yang menyembuhkan aku
(Nabi Ibrahim)” (QS. Asy Syu’araa : 80).
(Nabi Ibrahim)” (QS. Asy Syu’araa : 80).
II. BEBERAPA TERJEMAHAN SUNNAH RASULULLAH SHALALLAHU ALAIHI WASSALAM
“Tidaklah aku berjalan melewati sekumpulan Malaikat pada malam aku dimi’ratkan, malainkan mereka semua mengatakan kepadaku, “Wahai Muhammad, engkau harus Hijamah/Bekam” (HR. Thirmidzi).
“Dari Abdullah bin Mas’ud: “Rasulullah Shalallahu Alaihi wassalam pernah menyampaikan sebuah hadits tentang malam di mana beliau diperjalankan, bahwa beliau tidak melewati sekumpulan Malaikat, melainkan mereka semua menyuruh beliau dengan mengatakan, “Perintahkanlah umatmu untuk Hijamah/Bekam”.
“Dari Ibnu Umar, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda : “Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada, melainkan para malaikat mengatakan, “Hai Muhammad, perintahkan Umatmu untuk Hijamah/Bekam, karena sebaik-baik cara yang kalian gunakan untuk berobat adalah Hijamah Bekam, Al Kist, dan Syuniz” (semacam tumbuh-tumbuhan).
“Pada malam aku dimi’ratkan, aku melewati sekumpulan malaikat, mereka berkata “Wahai Muhammad !, suruhlah umatmu melakukan hijamah/bekam” (Shahih Sunan Abi Daud, AI-Bany, 2/731).
“Dalam hadits lain diceritakan,: Jibril memberitahukan kepadaku bahwa Hijamah/Bekam adalah pengobatan yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Bukhari-Muslim).
“Dari Salma, seorang pelayan Rasulullah bercerita, “Tidak seorangpun mengadukan rasa sakit di kepalanya kepada Rasulullah, melainkan beliau mengatakan, “Hijamah/Berbekamlah !”
“Abu Ubaid menuliskan dalam kitabnya “Garibul Hadits” melalui sanad Abdurahman bin Abi Laila, “Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam melakukan Hijamah/Bekam pada kepalanya dengan tanduk ketika kena sihir”.
“Allah mewajibkan Shaum Ramadhan untuk membersihkan rohani dan Rosulullah Shalallahu Alaihi Wassalam menyunahkan Hijamah/Bekam untuk membersihkan jasad” (Mutafaqun ‘alaih).
“Kalau dalam suatu dari apa yang kalian pergunakan untuk berobat adalah baik, maka hal itu adalah Hijamah/Bekam” (HR. Abu Daud).
“Kesembuhan dapat diperoleh dengan tiga cara : Minum madu, sayatan Hijamah/Bekam dan sedutan api, namun aku melarang umatku melakukan sedutan api” (HR. Bukhari).
“Hijamah/Berbekam itu berguna untuk mengobati setiap penyakit, ingatlah, sebab itu Berbekamlah kamu”(HR. Dailami).
“Berobat itu dengan Hijamah/Bekam” (HR. Ibnu Abbas ra.).
“Berbekam/Hijamah dapat menyembuhkan dan mencegah 72 macam penyakit” (HR. Bukhari). (www.tukangbekam.com - www.bekam-aku.com)
“Hijamah/Bekam itu membuang darah kotor dan rusak, meringankan tubuh dan menajamkan penglihatan” (HR. Tirmidzi).
“Dari Annas bin Malik, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda, ”Sesungguhnya cara pengobatan yang paling baik yang kalian lakukan adalah Hijamah/Bekam”.
” Barang siapa Hijamah/Bekam pada 17, 19, atau 21 tiap bulan Hijriah maka, itu adalah hari-hari berbekam yang menyembuhkan segala penyakit” (HR. Abu Hurairah ra).
“Dari Ibnu Abbas bahwasanya, “Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam Berbekam/Hijamah padahal la muhrim (dalam Ihram, sedang berhaji) dan berbekam padahal la Saum” (HR. Bukhari).
“Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Rasulullah bersabda : “Sebaik-baiknya hamba adalah Juru Hijamah/Bekam, ia membuang darah kotor/rusak, meringankan tulang rusuk, dan menajamkan penglihatan”.
“Barang siapa yang makan 7 butir Kurma ‘Ajwa di pagi hari, pada hari itu ia tidak akan terganggu oleh racun ataupun sihir” (HR. Bukhari-Muslim).
“Dalam Habbatussauda’ terkandung kesembuhan untuk segala macam penyakit, kecuali kematian” (Mutafaqun ‘alaih).
“Dalam Habbatussauda’ terkandung kesembuhan untuk segala macam penyakit, kecuali kematian” (Mutafaqun ‘alaih).
“Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obatnya dan menjadikan
untuk kamu bahwa setiap penyakit ada obatnya, maka berobatlah kalian, tapi jangan dengan yang haram” (HR. Abu Daud dari Abi Darda ra.).
untuk kamu bahwa setiap penyakit ada obatnya, maka berobatlah kalian, tapi jangan dengan yang haram” (HR. Abu Daud dari Abi Darda ra.).
“Sesungguhnya Allah tidak akan menjadikan kesembuhan dengan sesuatu yang la (Allah) haramkan” (HR. Bukhari).
“Setiap penyakit ada obatnya, apa bila tepat obatnya, maka sebuhlah penyakitnya karena izin Allah azza wajalla” (HR. Muslim).
“Jika Allah menguji hambaNya yang muslim dengan musibah pada tubuhnya, maka Dia (Allah) berfirman kepada malaikat, “Tulislah baginya pahala kebaikan amal yang dia lakukan”. Jika Allah menyembuhkannya, maka Dia (Allah) mencucinya dan membersihkannya”. “Jika Allah mencabut nyawanya, maka Dia (Allah) mengampuni dosa dan merahmatinya.” (HR. Bukhari-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar